Assalamuallaikum Wr.Wb..
Ucapan Puji Syukur Alhamdullah ke hadirat Allah S.W.T. yang telah memberikan kesehatan bagi kita baik Jasmani Maupun Rohani. Pada entri ini Saya akan membabarkan sedikit Tentang Dunia Pergaulan terhadap remaja remaja yang saat ini telah mengalami banyak Perubahan yang sangat pesat.
Untuk Lebih mengerti tentang Dunia pergaulan Pada Remaja saat ini..,
Untuk Lebih mengerti tentang Dunia pergaulan Pada Remaja saat ini..,
dapat anda lihat threat di bawah ini :
Pergaulan adalah interaksi kita dengan dunia sekita: cara apa, dengan siapa, di mana, lewat media apa, dan kapan. Jawaban terhadap ke 5 hal inilah yangmemberi predikat kepada pergaulan kita apakah ia positif atau negatif
Pergaulan berasal dari kata gaul. Pergaulan itu sendiri maksudnya
kehidupan sehari-hari dalam persahabatan ataupun masyarakat. Namun tidak
demikian dikalangan kebanyakan remaja saat ini. Gaul menurut dimensi
remaja-remaja yang katanya modern itu adalah ikut dalam trend, mode, dan
hal lain yang behubungan dengan keglamoran hidup. Harus masuk kedalam
geng-geng, sering nongol dan konkow-konkow diberbagai tempat seperti
mall, tempat wisata, game center dan lain-lain. Yang mana pada akhirnya,
gaul dimensi remaja akan menimbulkan budaya konsumtif.
Yang patut disayangkan pula dari “gaul” kebanyakan remaja saat ini adalah standar nilainya diambil dari tradisi budaya ataupun cara hidup masyarakat nonmuslim. Cotoh, baju yang dipakai itu modelnya harus sesuai dengan mode-mode yang berkembang di dunia internasional saat ini. Dan bisa kita lihat pakaian-pakaian tersebut jarang sekali ada yang cocok dengan kriteria pakaian yang pantas secara islam.
Yang patut disayangkan pula dari “gaul” kebanyakan remaja saat ini adalah standar nilainya diambil dari tradisi budaya ataupun cara hidup masyarakat nonmuslim. Cotoh, baju yang dipakai itu modelnya harus sesuai dengan mode-mode yang berkembang di dunia internasional saat ini. Dan bisa kita lihat pakaian-pakaian tersebut jarang sekali ada yang cocok dengan kriteria pakaian yang pantas secara islam.
Solidaritas dan
kesetiakawanan sering dijadikan landasan untuk terjun kedunia hura-hura.
Dengan “setia kawan” itu pula kebanyakan remaja mulai merokok, minum
minuman keras, mengonsumsi narkoba, dan bahkan sex bebas. Kalau tidak
ikut kegiatan-kegiatan geng ataupun teman nongkrong bisa dianggap tidak
“setia kawan”. Paradigma seperti itulah yang menggerayangi pikiran
sebagian remaja masa kini. Sebenarnya dengan tindakan itu mereka telah
merusak kemurnian makna dari solidaritas dan kesetiakawanan itu sndiri.
Jika ditinjau lebih dalam “gaul” tidak akan menimbulkan banyak dampak
negatif jika standar nilai yang dipakai untuk mendefinisikan gaul itu,
standar nilai yang sesuai dengan syariat islam dan juga budaya timur
yang penuh dengan tata karma dan kesopanan. Hanya saja, merubah sesuatu
yang sudah mendarah daging disebagian remaja saat ini tidaklah mudah.
Semua itu memerlukan sinergi dari semua pihak, baik orang tua, keluarga,
pemuka masyarakat, pemerintah, dan yang tak kalah pentingnya adalah
peran kita sendiri sebagai remaja yang akan menjalani kehidupan dalam
bingkai kata “gaul” itu sendiri